Sabtu, 13 April 2013

‘Guru Spiritual’ Rossi Bicara, Ingin Melawan Lorenzo

SALAM FANS NEWBIE JB-ROSSI
SALAM SAKIT MENTAL


Di jagat selebriti itu ada guru-guru spiritual yang membantu si artis naik pamor macam kasus seorang Eyang Subur belakangan ini. Eh, di MotoGP juga ada semacam itu namun beda istilah dan beda fungsi, hehehe.
Perjalanan karir Valentino Rossi di MotoGP, sampeyan pasti hapal yang namanya Jeremy Burgess. Beliau ini pun seorang ‘Eyang’ karena faktor usia dan ilmunya yang luarbiasa tapi kontroversinya tak seperti Eyang Subur yang tengah ngetop di sini. Sosok Eyang Burgess sangat dihormati The Doctor, sebagaimana layaknya murid terhadap guru spiritualnya. Apa kata Burgess, biasanya Rossi hanya manggut-manggut hormat dan nurut. 
Saking lengketnya Rossi dengan ajaran sang guru, ke manapun VR46 melangkah, harus ada dia. Pindah dari Yamaha ke Ducati 2010, Burgess dalam satu paket dengan Rossi. Begitu pun saat kembali ulang ke Yamaha setelah minta ampun di Ducati. Asal tahu saja, Rossi ngedumel karena motornya tak sepenuhnya ditangani Burgess di Ducati.

Ringkasnya, Eyang Burgess adalah sosok penting gemilangnya The Doctor menyikat 7 gelar dunia MotoGP. Eks mekanik Mick Doohan itulah yang jadi otak settingan motor Rossi sejak masuk MotoGP sampai sekarang jalan 13 tahun. Keduanya sudah saling tahu apa maunya motor. Hanya dengan isyarat weng, weng, Burgess mengerti tindakan terhadap pacuan Rossi. Rossi tak perlu panjang lebar menjelaskan kelemahan motornya untuk dikutak-katik.
Itu sebab Eyang asal Australia ini selalu gelisah jika The Doctor kalah cepat dari pembalap lain. Termasuk saat VR46 kalah cepat dari Lorenzo di MotoGP Qatar lalu. Karena Vale bikin pengakuan jujur kalau motornya memang kalah mantap dari M1-nya Lorenzo. “Walaupun misalnya tak ada masalah saat start dan kendala melewati Stefan (Bradl), sangat sulit mendekati Lorenzo saat itu,” ujar Rossi. Kan cuma sulit, bukan tidak bisa...
Dari situlah Eyang Burgess siap bikin perhitungan. Dalam beberapa race ke depan, ia bertekad bikinkan motor yang lebih 'wantap' buat melawan Lorenzo. “Jorge adalah juara dunia. Ia tak akan bisa jadi juara jika tak mampu main di level tinggi. Ia pembalap nomor satu saat ini dan baru saja kembali ia buktikan di Qatar. Finish di belakangnya bukanlah hal memalukan. Tapi, kami harus tingkatkan permainan biar bisa melawannya,” ujar Burgess seperti mulai memanasi.
Ia tegaskan dalam beberapa balapan ke depan Rossi mungkin belum bisa beri perlawanan maksimal. Tapi, ia akan gunakan waktu singkat itu untuk mengeksploitasi M1 dan beri masukan buat Burgess. “Kami punya spek motor yang sama dengan Jorge. Jadi kami bakal bisa mencari tahu kenapa ia melesat lebih kencang. Kami harus fokus di situ,” tandasnya.

sumber


VALE IS A LIVING LEGEND
NO YELLOW...NO GLOW

1 komentar: