Minggu, 14 April 2013

Marquez Masih Terbayang Duel Dengan Rossi

SALAM FANS NEWBIE JB-ROSSI
SALAM SAKIT MENTAL


Memang pintar para pengusaha memanfaatkan momentum. Marc Marquez yang tengah melejit di MotoGP langsung diincar produsen alat-alat olahraga Puma untuk meluncurkan model sepatu terbaru mereka.

Lihat penampilannya, lebih cocok jadi model iklan daripada pembalap. Tapi, karena darahnya sudah "tercemari" asap motor, omongan Marquez pun  tak bisa lepas dari racing line dan selongsong gas, meski tangannya pegang sepatu tenis. Ia masih terbayang-bayang duel dengan sang idola, Valentino Rossi, di GP Qatar.

Pas menjadi bintang iklan memang. Terlebih kala ia berada di kamar rumahnya di Cervera yang berjarak sekitar 100 km dari kota Barcelona, Spanyol. Pasalnya, di kamar itu, Marquez masih memajang sejumlah koleksi aksesoris seputar Rossi. Tak hanya foto bersama, tapi juga sejumlah model motor yang pernah menjadi andalan The Doctor. 

“Sungguh luar biasa, bertarung dengan pembalap pujaan sendiri. Ia menyalipku, aku pun gantian menyalipnya. Pada akhirnya, ia menang kali ini, namun saya banyak belajar di situ,” ujar Marquez.



Pekan depan, persisnya 19-21 April, seri kedua MotoGP dihelat di Sirkuit Austin, Texas, AS. Meski jadi pembalap tercepat di sana, Maquez tak ingin berandai-andai soal duel ulangan dengan Rossi. Begitu pun soal podium. Baginya, proses saat ini adalah belajar dan belajar. “Hasil di Qatar kemarin pun sungguh di luar dugaan. Memang sih, ingin merasakan podium MotoGP, namun saat itu bukanlah jadi tujuan. Sejak sesi latihan saya berpikir sulit mencapainya. Saya hanya berusaha menikmati motor saat latihan, kualifikasi maupun balapan. Namun, nasib baik akhirnya membawa ke podium,” tuturnya merendah.


Itulah Marc Marquez. Dalam hati tentu ia inginkan duel ulang dengan sang idola. Apalagi, tugasnya sebagai rider Repsol Honda adalah melawan pasukan Yamaha yang di dalamnya ada Rossi. Itu pasti ia lakukan di dalam lintasan. Di luar trek, ia menghindari konflik dengan sang idola, apalagi yang berbau permusuhan sebagaimana Rossi dengan rival-rivalnya dulu. Sebagai murid, ia harus hormat biarpun tak harus tunduk dan cium tangan!

sumber

VALE IS A LIVING LEGEND NO YELLOW...NO GLOW

0 KOMENTAR:

Posting Komentar