Sabtu, 10 Maret 2012

Penambahan Berat, Kongkalikongkah Ducati?

Penambahan Berat, Kongkalikongkah Ducati?
SALAM FANS DUCATI JB ROSSI

Perubahan batas berat minimum yang baru saja disahkan untuk musim 2012 dari 153kg menjadi 157kg sering kali digembar-gemborkan paddock sebelah untuk menyerang Ducati. Kepala pening krn masalah chatter yang ga kunjung selesai, plus ga nemu2 distribusi berat ideal... Lengkap sudah bumbu kedongkolan yang bikin tremor muncak ke ubun2. Lah, nyalahin sebelah mulu??? Kan Ducati biang kerok-nya??? Hmm... Benarkah demikian? Monggo dilanjut...

Sebagai menu awal sebelum lanjutkan babaran, rasanya perlu diketahui bahwa keputusan penambahan berat ini disahkan oleh Grand Prix Commission pas meeting tgl 14 Desember di Madrid. Sebenarnya, saat pengambilan keputusan, sudah ada selentingan2 kecil. Tapi selentingan kecil tersebut semakin membesar setelah Sepang 1 dan langsung nunjukin jari ke Ducati. (Kenapa heboh setelah Sepang 1? Kan di Sepang 1 motor sebelah yang laptime-nya paling OKE? Tanya kenapa???)

Kecurigaan mereka didasari atas perubahan besar-besaran sasis Ducati dari karbon fiber ke subframe aluminium trus ganti lagi ke sasis twin spar full aluminium. Twin spar aluminium itulah yang bikin GP12 jadi berat, sehingga Ducati DIANGGAP kongkalikong soal regulasi untuk mengganti berat minimum karena motor Ducati susah untuk dibikin lebih ringan lagi.

Sebenarnya, keputusan penambahan berat sendiri diajukan Dorna untuk membantu ngirit biaya team CRT plus supaya CRT ga jadi pupuk bawang di sirkuit. Malah sebenarnya niat awal Dorna berat minimumnya 160kg -5kg lebih ringan dari berat minimal motor WSBK. Dah pada tau kan kalau motor dibikin seringan mungkin (biar bisa ngacir...) maka biaya produksi pasti bengkak. Liat aja material pesawat, wajib menggunakan material yang ringan tapi tetep kuat...dan harganya...Muahal mas bro... Kasian dong kalau CRT dipaksa nurunin berat motor ngikut ke pabrikan supaya bisa sama2 ngacir dan adu salip. Lebih pasnya pabrikan yang naikin berat motor mereka. Apalagi pabrikan punya piranti elektronik lebih canggih ketimbang CRT. Rider2nya juga OK kan..?

Meskipun demikian, tidak serta merta bahwa Ducati nggak nglakuin apa2 terhadap keputusan tersebut. Dikutip dari crash.net, Carmelo Ezpelata mengungkapkan bahwa proposal penambahan berat telah disampaikan oleh GPC di meeting Valencia tgl 5 November. Sayangnya, proposal tersebut telah diveto alias ditolak mentah-mentah oleh asosiasi pabrikan (MSMA: Ducati, Yam-Hon. Dulunya 4 banding 1, empat pabrikan Jepang; Yam-Hon-Suz-Kawak vs Ducati. Skarang 2:1; Ducati vs Yam-Hon) karena mereka memang memiliki kewenangan untuk mengatur regulasi teknik dan kewenangan tsb tertuang di dlm kontrak bersama Dorna sampai akhir 2011. Meskipun demikian, keputusan memveto tersebut hanya berlaku jika MSMA membuat keputusan BULAT terhadap suatu proposal. BULAT di sini adalah jika semua anggota MSMA (pabrikan) bilang, "OKE, kita ban proposalnye rame2..." Di Valencia juga-lah perwakilan MSMA, Takanao Tsubouchi menyampaikan kpd GPC (Grand Prix Commission) bahwa penolakan atas penambahan berat telah BULAT. Sayangya, antara November-tengah Desember, anggota GPC mengetahui bahwa keputusan penolakan tersebut TIDAKLAH BULAT. Penolakan tersebut hanyalah 2 banding 1. 2 menolak tambah berat dan 1 setuju tambah berat.

Lah, sdh pada tau kan kalau Yam-Hon keberatan dengan penambahan berat? Jadi, identitas 1 anggota MSMA yang setuju dengan penambahan berat sudah bisa ditebak. Di Madrid, GPC secara resmi meminta diadakannya rapat MSMA. Dan di rapat itulah GPC mengetahui bahwa keputusan mem-veto alias menolak penambahan berat tidaklah suara bulat. Itu artinya veto MSMA untuk menolak penambahan berat jadi tidak valid, ora berlaku maning. Lalu proposal diajukan lagi, sebagai kompensasi pemberlakuan proposal dilakukan dengan bertahap; 157kg di 2012, dan 160kg di 2013.

Jadi bagaimana anggota GPC mengetahui tentang adanya perbedaan antara laporan Pak Tsubouchi dengan peristiwa aktual pada pertemuan MSMA? Sedangkan... rapat MSMA sendiri sifatnya tertutup kek rapat DPR jika dicerca masalah yang berbau2 skandal (ga boleh ada wartawan poon, jg ga blh ada srondol si tukang ngarit di sana). Tentu ada yang nglapor ke KPK, eh salah lapor ke GPC, bahwa anggota GPC mungkin akan nemu "sesuatu" yang menarik di rapat MSMA. Emang sih, ga ada bukti kuat siapa yang ngelaporin korupsi ke KPK, eh salah... Nglaporin laporan palsu Pak Tsubouchi ke GPC, tapi dilogika saja... Yang lapor pasti pihak yang merasa rugi dengan laporan palsu tersebut...
Bisa nangkep kan, Nah loh...?

Pihak yg merasa rugi dgn laporan palsu tersebut sudah bisa ditebak adalah Ducati. Bos Ducati sendiri, Mr. Pippo kala itu punya niatan pengin merombak total Ducati yang buobruok setelah 4 thn salah arah pengembangan untuk melahirkan GP12 alias GPPhoenix (silakan cari filosofi tentang burung phoenix, maka ente para haters bakal tau knp dinamai GPPhoenix) dengan berdasarkan data2 yg dikumpulin cing Valentino Rossi di test Valencia lalu (Rossi mah ga ngejar sepid.. dia mah nyari data... demi masa depan yang lebih baik, hehe, lebay.com) Nyiptain motor lebih berat selalu lebih murah daripada bikin motor ringan, dan dengan seabrek2 kerjaan Ducati (untuk menghidupkan motor yg udah mati suri) maka ga mungkin Ducati kok sempet2nya mikir buat nolak proposal penambahan berat dari Dorna. Ga mungkin atuh mang...

Begitu Ducati tau bahwa proposal Dorna ditolak mentah2 oleh GPC, Ducati-pun cepet tanggap dan mempelajari alasan penolakan tesebut. Dah lama kali si pabrikan Itali kalah jumlah (liat tulisan warna purple di atas) dan senjata di MSMA. Dan untungnya, roda berputar... Sekarang wakil dari Nippon tinggal 2, Yam-Hon doang - dan IRONISNYA, 2 pabrikan lainnya (Suz-Kawak) terdepak gara2 ALASAN NGIBUL untuk hemat biaya dengan berbagai RULE2 ANEH YANG SILIH GONTA-GANTI SEENAK UDELE DEWEK yang diterbitkan MSMA (dah tau kan siapa itu, ayo... Otong, coba jawab!!! Ehm... Anu pak yang dimaksud penceplos gonta-ganti aturan NGIBUL seenak udel itu si SAYAP BUEBUEK...) Pinter kali kau Otong, seratus buat kowe...
Jika dulu 1 Mafioso beradu dengan 4 Yakuza, sekarang tinggal 2 Yakuza... Setelah sekian lama Italiano dipaksa "legowo" dengan ATURAN ANEH BIN NGIBUL-salah satunya ganti ke mesin 800cc-sekarang Ducati bisa ngudud dan menodongkan pistol ke duo Yakuza, Yam-Hon. Angkat tangan loe, whoi BUEBUEK...

Nah, balik lagi ke race Motegi 2011 yg hampir batal karena Tsunami dan terpapar radisi nuklir... Sebenarnya Ducati udah ogah balap di sono. Tetapi pabrikan Jepang mbujuk2 Ducati untuk tetap race di sono. Laporan dari tim independen ahli nuklir Dorna pun dipakai2 untuk meyakinkan Ducati plus diberi IMING-IMING, jika Ducati mau race di Motegi 2011, suara Ducati di Parlemen, eh salah di MSMA akan lebih didengar dan diperhatikan oleh anggota koalisi parpol lain (anggota MSMA lain...)

"Sepertinya", sekali lagi spertinya, Yakuza akan menepati janjinya... Salah satu indikasinya adalah pencabutan pembatasan test... Tapi... Skali lagi tapi... Ternyata itu hanya kamuflase... Terbukti dengan banyaknya cerocosan dari BOS si BUEBUEK yang mengatakan bahwa keputusan itu (pencabutan pembatasan test) lebih menguntungkan pabrikan Eropah (Maksudnya Ducati) karena pembalap dan tracknya lebih dekat ke mereka. Sedangkan pabrikan Jepang kudu "NGLEMPAR" rider sotoy mereka ke Eropah bersama motor, part, teknisi, dan crew... (O...O... MALU...MALU DONG...KAMU KETAUAN BOONG...MALU...MALU...MALU DONG...BELUM APA2 UDAH PARNO SAMA Duet ALL ITALIAN...)

Begitu Ducati menyadari adanya ketidaksenangan MSMA tentang proposal penambahan berat dari Dorna (tujuan proposalnya baik; untuk meratakan kekuatan antara pabrikan dengan CRT, tapi yang nangkep MSMA udah parno duluan), dan karena Ducati udah SANGAT-SANGAT APAL TINGKAH LICIK NGULIK Yakuza dengan mengeluarkan keputusan MSMA secara sepihak dan ujung-ujungnya MENGERANGKENG/MENGANDANGI kekuatan Ducati (dan juga Valentino tentunya...), maka Ducati pun tak ambil pusing. Ducati yakin bahwa dibalik keputusan penambahan berat itu, ada dampak positif yang bisa dimanfaatkan oleh Ducati meskipun Ducati sendiri tidak yakin seberapa besar kekuatannya untuk ikut2an merumuskan peraturan.

Tetapi keputusan tsb jg mengisyaratkan bahwa Dorna hendak mengambil alih (scr total) dalam pembuatan aturan untuk musim 2013. Sebuah rapat pun akan digelar antara GPC yang akan diselenggarakan ketika test IRTA di Jerez, dengan agenda untuk membuang aturan2 kikuk yang akan diadopsi di bulan Mei nanti. Dorna mengusulkan penggunaan spek ECU standard & pembatasan RPM (kira2 di angka 15rb RPM) di kelas MotoGP supaya tim CRT dapat adu jotos (adu salip) dengan pabrikan dan pabrikan2 baru juga tertarik untuk join di MotoGP. Pabrikan2 lama pun menolak dengan keras dan mereka berniat untuk menjegal proposal tersebut.

MASALAHNYA... Belum ada tanda tangan kontrak baru antara Dorna dengan MSMA dalam hal pengambilan keputusan teknis. Liat di atas, kontrak udah habis 31 Desember 2011 kemarin boss. Dengan demikian, semua proposal langsung maju ke GPC (tidak ada tarik ulur MSMA) untuk diputuskan berdasar suara terbanyak...atau kalau masih belum nemu win2 solution, proposal akan dilempar ke Permanent Bereau dimana hanya FIM dan Dorna saja yang punya suara di sana. Jika MSMA tidak setuju dengan proposal yg diajukan Dorna, terlebih lagi Dirut Teknologi Corrado Cecchinelli, praktis MSMA hanya akan melakukan pemborosan. Dorna pun akan tetep ngotot ngajuin proposalnya, baik dengan/tanpa persetujuan MSMA. Dorna pun PD dengan "sedkit pemaksaannya" karna ia tau, bahwa pabrikan2 sekarang (Ducati, Yam-Hon) masing2nya memiliki tim di WSBK, dimana di WSBK aturannya lebih keras... Kalau tidak setuju, ya angkat koper dari MotoGP. Pada akhirnya, tim2 pabrikan (Ducati, Yam-Hon) pun akan menyadari, bahkan dengan motor yang mirip hanya mereka (pabrikan) sendiri yang mampu mengontrak rider papan atas seperti VALENTINO ROSSI, Rolling Stoner, dan JoLor serta mekanik sekelas JERRY BURGES, Cristian Gabbarini, dan Ramon Forcada yang mana mereka semua lah yang dapat memberikan perbedaan antara winner dan looser.

Dengan memaksakan kehendak berupa penambahan bobot minimal, penutup tuas rem depan, dan lampu belakang yang bisa kedip2 saat hujan, Dorna telah mempertegas kepada MSMA bahwa peraturane wes maleh... Peraturan telah berubah boss. MSMA masih boleh mengajukan proposal untuk mengcounter aturan Dorna (asal masuk akal) atau menyewa motor dari tim satelit dengan harga sekitar 1jt euro per musim daripada ngrogoh gocek antara 2.5-4.5 juta euro per musimnya seperti keadaan sekarang. Apapun, minumnya air putih, eh salah... Gimanapun yang menang adalah MotoGP. Aturan untuk musim 2013 ditujukan untuk penghematan (tim satelit dan CRT) menjadi 1jt euro, jd lebih banyak tim yang dapat berpartisipasi di MotoBIJI...

------------------

Kembali ke judul di atas, Penambahan Berat, Kongkalikongkah Ducati? Juawabnya TIDAK... TIDAK... DAN TUIDAK... Malah ini lebih memperlihatkan KEJELIAN Ducati dalam membaca situasi dan memanfaatkan apa yang ada menjadi peluang... Dalam dunia psikologi, orang yang bisa membaca situasi dengan baik dan mengubah kesulitan jadi peluang adalah orang yang benar2 SIAP DAN MAMPU (fisik dan emosi) untuk menghadapi segala kemungkinan... Sedangkan orang yang sering terpeleset, banyak koar2 (CARI PERHATIAN, red-) adalah orang yang GALAU bin TREMOR dengan kebencian memuncak ke UBUN2.

Lah, bagi paddock sebelah yang SELALU KOAR2 bahwa aturan penambahan berat untuk Ducati... Lebih baik sekarang mik susu dan PASANG KOMPRES di JIDAT. Mau srondol tunjukin UDIK/URIK/LICIK-nya tim SUAYAP BUEBUEK??? Ntar stess loh... Lha wong rider sebelah aja uda stress dengan model CRT...

Takut ye minim ECU??? Takut ye di track jadi banyak motor??? Pak Tua aja bilang NO PROBLEMO... Ente masih Seterong kok malah guk-guk sana sini...

Catatan perdamaian: Hmm... Buat fans paddock sebelah... Sebenarnya Srondol si tukang ngarit udah bener2 BERUSAHA KERAS untuk ngefans rider kalian loh... Sumpah bener2 berusaha keras... SAYANGNYA, rider kalian ga pernah memenuhin kriteria untuk mendapatkan cinta srondol si tukang ngarit, hehe... (emang penting dapet cinta loh Ndol?)

Peace yaw...

Sumber banyolan:  mottomaters.com

Hallo FBR?? Rossi Pancen Okeh. Vale Sempre Tanto!!!

9 komentar:

  1. tukang njiplak, tukang telikung... Kata orang mah ga ORISINIL, GA PIRGIN
    INI KATA2mu yg MERUSAK KARYA.. udah panjang lebar berargumen, tapi ditutup dgn kata2 tidak berpendidikan..

    BalasHapus
  2. Kalau pihak yang mem-veto adalah honda, pasti si penulis akan merangkai bukti dan kata-kata untuk menyalahkan honda,
    tapi berhubung ducati yang mem-veto, berbagai alibi dan alasan digunakan untuk pembenaran,
    kebenaran tidak akan semudah itu ditutupi,
    walau dengan tulisan yang indah..............

    BalasHapus
    Balasan
    1. Whoi... Anonim kuatrok... Yang memveto itu Duo Yakuza... Honda ama Yamaha... Mereka memveto (menolak mentah2 proposal Dorna soal penambahan berat)...

      Lah Ducati malah setuju satus persen.... Ente gimana sih, wkwkwkwkw....

      Beginilah kalau termor sudah muncup ke ubun2...wkwkwkwk

      Peace yaw bro...

      Hapus
  3. ??????
    emang perlu ditambah kata " hanya untuk kalangan sendiri dan tidak diperjual belikan ???"

    wekekekekekekk
    sudah untung dah ada yang mau njelasin panjang lebar

    mantap artikelnya mas bro !!!

    BalasHapus
  4. sip..sip..sip..smoga motogp kedepan lebih rame lagi n ga bikin ngantuk kayak 2011..peace..

    BalasHapus
  5. kami jg pendukung 46.. tapi dari tipe yang fair.,,,, bukan fan yang diliputi dengki ma pembalap top lainnya,,,, wawasannya dah bagus, namun sayang kalo udah dituangkan ke konsep paparannya ga akan pernah benar 100% karena otaknya ga fair,, salam 46

    BalasHapus
  6. Hihihi...begitulah Indonesia, selalu ada berbagai Ras, Budaya dan Pemikiran. Tapi yang keren itu bukan perbedaannya, tapi justru kesatuannya.
    Kalau memang ada yang kurang suka dengan artikel ini, ayolah... jangan cuma bisa njelek2in artikel (ato malah yang bikin artikel). Itu hanya akan menandakan ketidakmampuan untuk berargumen.
    Kalau memang nggak setuju dengan artikel ini, silakan posting artikel tandingan dan silakan postkan linknya di sini. Buktikan bahwa Fans Newbie Ducati-JB-Rossi itu salah (kalau emang bisa membuktikannya).
    Tapi kalo nggak bisa membuktikan, pleaseeee...jangan cuman berani lempar batu sembunyi tangan, mending diem ajah ya :)

    Go Rossi gooo!!!!

    BalasHapus